Selasa, 25 November 2008

PASANGAN KARSA AKHIRNYA MEMENANGKAN PILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR


Selasa 25 November, Mahkamah konstitusi mengadakan sidang tentang dugaan Pengelembungan suara yang dilakukan Tim Sukses pasanagan Kar-Sa. Hal itu dilaporkan oleh Tim sukses Rivalnya yaitu Pasanagn Ka-Ji. Mereka menuding pasanagan Kar-Sar melakukan Money politik dalam pelaksanaan pilkada putaran ke-2 kali ini. Mereka memiliki selisih nilai tipis hanya 0.4% suara. Hal ini disebabkan di salah satu TPS didaerah Sumenep Madura. Pasanagn Ka-Ji tidak memperoleh suara sama sekali alias 0. Hal ini bertentangan dengan cara perhitungan suara cepat. Antara cara perhitungan cepat dengan perhitungan KPUD sangatlah bertolak belakann\g. Maka dari itu Tim sukses pasangan Ka-Ji melaporkan hal itu ke Mahkamah Konstitusi. Yang baru dilaksanakan Selasa,25 November 2008. Yang memutuskan dugaan dari pasanagan Ka-Ji itu negatif, dan memenangkan Kar-Sa dalam pilihan gubernur putaran ke-2 kali ini. Dan Positif pasanagn Soekarwo dan Saifullah akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Dan mereka tinggal dilantik oleh Menteri Dalam Negeri.

Selasa, 04 November 2008

Pilkada Jatim Putaran Ke-2

Pada tanggal 4 Oktober 2008 KPUD Jawa Timur melaksanakan Pilkada Piliha Gubernur yang ke-2 kalinya. Pada pesta demokrasi rakyat yang pertama kalinya ini telah dilaksanakan dengan baik oleh segenap masyarakat Jawa Timur. Pada putaran 1 ada 2 pasangan calon gubernur yang memiliki suara yang terbesar yaitu Pasangan Karwo-Saiful & Pasangan Khofifah-Mujdiono. Tapi KPUD belum bisa menetapkan siapa yang menjadi Gubernur Jawa Timur karena syarat untuk memenangkan Pilkada kali ini harus mengantongi suara sebanyak 50%. Sedangkan kedua calon belum mengantongi suara yang di harapkan. Maka KPUD Jawa Timur akan melaksakan Pilkada putaran ke-2. Yang kemarin pada tanggal 4 November 2008 telah kita laksanakan bersama. Tapi ada beberapa kendala yang mengahmbat, diantarannya antusiasme warga yang menurut pantauan kurang seberapa minat. saya menjumpai TPS yang kosong. hal ini disebabkan oleh kurangnya warga yang mau mengunakan hak pilihnya. Mereka menuding bahwa dengan memilih Calon Gubernur, belum tentu nasib mereka(Warga.Red) bisa berubah drastis. Mereka juga sudah bosan akan janji-janji yang di berikan oleh para calon gubernur. Disini kita bisa menyimpulkan bahwa warga indonesia sendiri ternyata belum siap untuk menjalankan sistem pemerintahan demokrasi sendiri. Kita juga dapt melihat Pilkada yang diadakan di Maluku Utara. Salah satu pasangan calon Gubernur tidak terima dengan di sahkanya keputusan KPUD setempat yang telah memenangkan Pilkada tersebut. Sehingga calon Gubernur yang kalah mengerahkan massa untuk memprotes kebijakan KPUD Malut. Hingga saat ini keadaan Maluku Utara masih kurang kondusif dan masih banyak sekali konflik da sana. Itu menandakan bahwa Masyarakat Indonesia siap akan menang tapi tidak siap untuk kalah. Dan yang terkhir saya selaku warga jawa Timur berharap bahwa siapapun yang nantinya akan memimpin Jawa Timur bisa menjadikan Jawa Timur lebih baik.

Sabtu, 01 November 2008

Pilkada Di Berbagai Daerah Di Indonesia.

Pilkada adalah pesta demokrasi pertama yang di adakan di berbagai daerah.Contohnya di Jawa Timur.Pilkada di Jawa Timur sangatlah di ramaikan oleh para calon gubernur maupun wakilnya yg berasal dari organisasi atau partai dari kubu PKB.Contohnya saja Achmadi yang merupakan calon resmi dari PKB sendiri sedangkan calon yang lain adalah calon wakil gubernur dari pasangan KARSA yaitu H.Saifullah atau Gus Ipul.Beliau adalah ketua dari Gerakan Demuda atau yang lebih dikenal dengan nama GP Ansor.Hal ini sangatlah menarik untuk di bahas.Mengapa para Cagub mengusung perwakilan dari PKB,karena kita melihat bahwa masa dari PKB sangatlah mendominasi di JATIM.Sehingga untuk memenangkam dalam pesta rakyat semacam ini,mereka harus menarik massa sebanyak-banyaknya.Tapi siapapun yang nantinya memimpin JATIM akan membawa JATIM menjadi lebih maju dan sejahtera.
Sedangkan Pilkada di Daerah Maluku Utara,Cagub Abdul Ghofur,tidak terima atas hasil Pilkada yang telah di adakan.Abdul Ghofur selalu mengarahkan masa untuk menolak putusan KPUD setempat.
Dari situ kita bisa menilai karakteristik warga Indonesia.Bahwasanya,orang Indonesia siap menang tapi tidak siap untuk kalah.
Semoga kita tidak termasuk orang yang seperti itu!!!